SEJARAH TERBENTUKNYA
KANBUPATEN GARUT
NO
|
TAHUN
|
URAIAN
|
1
|
1811
|
Daendels (Penjajah Belanda) menghapus
Kabupaten Limbangan dengan alasan produksi kopi dari Kabupaten Limbangan
menurun. Bupati Wangsakusumah II (Bupati Kabupaten Limbangan) diberhentikan
karena menolak terbentuknya Priangan Stelsel dengan alasan merugikan
masyarakat.
|
2
|
1813
|
Rafles (Penjajah ) membentuk kembali Kabupaten
Limbangan dengan ibu kota Suci. Adipati RAA Adiwidjaya diangkat menjadi
bupatinya. Karena Suci wilayahnya sempit maka Bupati Limbangan membentuk
panitia untuk mencari lokasi yang cocok untuk dijadikan ibukota kabupaten.
Salah seorang panitia ada yang berasal dari Eropa. Pada saat mencari lokasi
ada salah seorang panitia yang tangannya tergores lalu dia teriak “kakarut”
(kakarut = tergores). Orang Eropa bertanya mengapa berdarah lalu dijawab
kakarut. Ketika orang Eropa menirukan kata kakarut dia mengucapkannya
“gagarut”. Sejak saat itulah telaga yang ada di situ (sekarang dibangun SMPN
1 dan SMPN 2 Garut) diberi nama Telaga Cigarut. Dalam perkembangan
selanjutnya kata gagarut dan Cigarut berubah menjadi kata Garut.
|
3
|
1821
|
Ibukota Limbangan pindah dari Suci ke
Garut.
|
4
|
1913
|
Berdasarkan Surat Gubernur Jendral
Belanda No. 60 tertanggal 7 Mei 1913, nama Kabupaten Limbangan diganti
menjadi Kabupaten Garut dan beribukota di Garut.
|
5
|
1915
|
Bupati pertama setelah kabupaten
Limbangan diganti namanya menjadi kabupaten Garut adalah RAA Soeria
Kartalegawa, menjabat selama 14 tahun yakni dari tahun 1915-1929.
|
6
|
1950
|
Garut terkenal dengan sebutan kota
intan, sedangkan pada masa penjajahan Belanda Garut terkenal dengan sebutan
Swiss Van Java (Swissnya Pulau Jawa).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar