Rabu, 13 Desember 2017

TOKOH PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

TOKOH PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

NO
NAMA TOKOH
RESUME TEORI
1
Malcolm Shepherd Knowles (Amerika Serikat, 24 Agustus 1913 – 27 Nopember 1997)
“Bahaya terbesar bagi kelangsungan peradaban hidup manusia bukanlah perang atom, pencemaran lingkungan, ledakan penduduk, deplesi sumber daya alam,  atau krisis kontemporer lainnya, tetapi penyebab yang melandasi adalah cepat usangnya kehidupan manusia. Satu-satunya harapan sekarang tampaknya adalah crass program untuk melengkapi kembali generasi orang dewasa dengan kompetensi yang dibutuhkan, sehingga bisa berfungsi secara memadai dalam kondisi perubahan zaman yang terus berputar. Hal ini adalah kebutuhan yang paling mendalam dan tantangan luar biasa bagi pendidikan orang dewasa pada masyarakat modern.”
Tahun 1960 Knowles mulai menerapkan metode pendidikan informal dalam suasana sistem  akademis formal di Universitas Chicago. Knowles mulai memperkenalkan istilah “andragogi” sebagai sebuah teknologi baru untuk belajar orang dewasa.
 Ada 7 langkah proses andragogi :
1. Menetapkan iklim pembelajaran kooperatif
2. Menciptakan mekanisme untuk perencanaan bersama
3. Mengatur diagnosis kebutuhan dan kepentingan pelajar
4. Memungkinkan perumusan tujuan belajar berdasarkan
    Kebutuhan dan kepentingan diagnosis
5. Mendesain aktivitas untuk mencapai tujuan
6. Melaksanakan desain dengan memilih metode, materi, dan
    Sumber daya
7. Mengevaluasi kualitas pengalaman belajar sambil
    Mendiagnosis kembali kebutuhan untuk belajar lebih lanjut.
2
Ivan Illich (Austria, 04 September 1926 – 02 Desember 2002)


“Belajar harus lebih banyak dilakukan di rumah, di kantor, dan di dapur, dalam konteks dimana pengetahuan dikerahkan untuk memecahkan masalah dan untuk menambah nilai kehidupan.”
Pendidik harus dibebaskan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide mereka tanpa terpaku pada kurikulum baku dan akan menjadi lebih efektif.”
Ivan Illich adalah seorang yang anti kelembagaan, dalam bukunya Deschooling Society (1971), ia menulis kritik pelanggaran sistem pendidikan menurutnya sekolah hanya membuat orang bodoh.
Menurut Ivan Illich ada 4 pendekatan berbeda yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan akses sumber daya pendidikan :
1. Referensi pelayanan pendidikan
2. Pertukaran kecakapan (Skill exchange)
3. Pasangan sebaya (Peer-matching)
4. Referensi pelayanan untuk pendidik.

3
Paulo Freire (Brazil,
19 September 1921 – 02 Mei 1997)
Dalam bukunya Pedagogy of the Oppressed, Paulo Freire menuliskan  “Pendidikan adalah sebuah jalan untuk menuju pembebasan permanen, melalui 2 tahap :
1. Dengan pendidikan orang menjadi sadar dari penindasan
     yang mereka alami, dan ia mulai mengubah keadaan.
2. Dibangun berdasarkan tahap pertama dan merupakan proses
     permanen aksi pembebasan budaya.



4
Carl Ransom Rogers (Amerika Serikat,
 08 Januari 1902 – 04 Februari 1987)
Dalam bukunya The Freedom to Learn, Carl Ransom Rogers menuliskan 6 Prinsip Dasar Humanistis :
1. Manusia mempunyai kemampuan belajar secara alami
2. Belajar yang efektif apabila materi pelajaran mempunyai
     relevansi dengan apa yang dirasakan siswa
3. Belajar yang menyangkut perubahan pada diri siswa
     cenderung dianggap mengancam dan ditolaknya
4. Belajar yang bermakna adalah belajar yang melibatkan siswa
5. Proses kegiatan belajar  mengajar akan lancar bilamana siswa
     dilibatkan dalam proses pengajaran itu sendiri
6. Kepercayaan diri, kemerdekaan dan kreativitas lebih mudah
     dicapai jika siswa dibiasakan untuk introspeksi diri dengan
     cara mengkritik dirinya sendiri.
Menurut Carl Ransom Rogers peran guru sangat fundamental untuk menentukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para siswa, sehingga guru dituntut Aktraktif, Kreatif, dan Fasilitatif. Adapun ciri guru fasilitatif menurut Carl Ransom Rogers, sebagaimana yang telah diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 adalah :
1. Respek terhadap perasaan siswa
2. Melibatkan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang
     Direncanakan
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
4. Selalu menghargai pendapat siswa
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa
7. Ramah dan sopan terhadap siswa.

Menurut Carl Ransom Rogers belajar dianggap berhasil jika peserta didik mampu memahami dirinya sendiri serta lingkungannya.
 
5
Antonio Gramsci (Italy,
22 Januari 1891 -  27 April 1937)
“Semua orang adalah intelektual, tetapi tidak semua manusia memiliki fungsi intelektual. Artinya adalah bahwa setiap orang mempunyai akal dan menggunakannya, tetapi tidak semua intelektual dengan fungsi social, kreativitas berpartisipasi aktif dalam kehidupan praktis.”
Arti penting pendidikan informal bagi Antonio Gramsci terletak pada 3 aspek :
1. Dengan penjelasan dari pengertian hegemoni memberikan
     kita dengan cara datang untuk memahami konteks dimana
     sebenarnya fungsi pendidik informal dan kemungkinan kritik
     serta transformasinya
2. Keprihatinan terhadap peran intelektual organic yang
     memperdalam pemahaman kita tentang posisi pendidik
     informal
3. Minatnya di sekolah dan lebih banyak lagi bentuk-bentuk
     pendidikan tradisional yang menunjuk pada tidak perlunya
     mengabaikan bentuk-bentuk yang lebih tradisional.








6
Jean-Jacques Rousseau (Francis, 28 Juni 1712 – 02 Juli 1782)
Dalam bukunya The Social Contract tahun 1762, JJ Rousseau mengatakan bahwa manusia itu memiliki kebebasan sesuai dengan emosinya masing-masing. Dan hal ini merupakan sebuah ekspresi keyakinan bahwa kita rusak disebabkan oleh ulah masyarakat.
Dalam bukunya yang lain A Discourse on Political Economy dan Considerations for the Government of Poland, kita mendapat gambaran bahwa Pendidikan Umum adalah untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Manusia harus belajar untuk hidup lebih layak, sebagaimana pada saat kita lahir mengambil bagian hak-hak kewarganegaraan kita, pada saat itu seharusnya
Menjadi titik awal pelaksanaan tugas kita sebagai makhluk pedagogik yang mempunyai kebebasan untuk belajar. Alam akan mengajarkan kita bagaimana kita seharusnya belajar dan berperilaku sebagai makhluk hidup yang mempunyai berbagai kelebihan bahkan nyaris sempurna. Alam adalah guru yang baik sekaligus kawan bagi umat manusia.

7
Jerome Seymour Bruner (Amerika Serikat, 01 Oktober 1915 – 05 Juni 2016)
Dalam bukunya The Process of Education tahun 1960 JS Bruner menggambarkan tema-tema kunci sebagai berikut :
1. Peran struktur dalam pembelajaran dan bagaimana hal itu
     dijadikan pusat mengajar
2. Kesiapan untuk belajar
3. Berfikir intuitif dan analitis
4. Motif untuk belajar
     Di zaman peningkatan spectatorship, motivasi belajar harus benar-benar dijaga dari kejenuhan, mereka sebisa mungkin harus bersemangat dengan melakukan inovasi belajar dari apa yang bisa dipelajari dan mereka harus tetap bebas dan beragam dalam ekspresi.
     Kami mengajarkan subjek bukan untuk menghasilkan perpustakaan hidup tentang hal itu, melainkan supaya siswa berpikir secara matematis bagi dirinya sendiri , untuk mempertimbangkan hal-hal sebagai seorang sejarawan dan untuk mengambil bagian dalam proses mendapatkan pengetahuan. Karena pengetahuan adalah sebuah proses bukan produk.

8
Johan Heinrich Pestalozzi (Swiss, 12 Januari 1746 – 17 Februari 1827)
Apa arti penting pendidik informal sekarang ?
1. Ada keprihatinan terhadap keadilan social dan komitmen
     untuk bekerja dengan mereka yang telah menderita dalam
     masyarakat
2. Tidak dapat diragukan lagi bahwa dalam setiap ruang tamu,
     keluarga selalu berkumpul yang merupakan unsur dasar
     pendidikan bagi seluruh umat manusia
3. Ada kekhawatiran dengan keseimbangan antara unsur-unsur
     kepala, tangan, dan hati
4. JH Pestalozzi adalah contoh praktisi reflektif klasik, yang
     sudah banyak terlibat dengan beberapa tindakan dan
     eksperimen
5. Berusaha menggabungkan antara pendidikan dan pekerjaan.
     sekolah menjadi unit produksi sehingga anak-anak bisa
     membiayai belajar mereka sendiri. Selain itu sekolah dapat
     bebas dari campur tangan Negara.
6. Berjuang melawan tirani metode dan “kebenaran”.


9
Maria Montessori (Italy,
31 Agustus 1870 – 06 Mei 1952)
Taman anak-anak atau rumah anak-anak atau dalam bahasa Italy Casa dei Bambini merupakan bagian dari pembangunan kembali daerah kumuh, yang dirancang untuk menyediakan yang ramah bagi anak-anak untuk hidup dan belajar.
Penekannya adalah pada pengembangan penentuan nasib sendiri (self determination) dan realisasi diri (self realization) anak-anak.
Pendidik taman anak-anak adalah penjaga lingkungan hidup.
Fokus pada realisasi diri melalui kegiatan mandiri, kekhawatiran dengan sikap, dan berfokus pada pendidik  sebagai penjaga lingkungan hidup (dan memanfaatkan kekuatan ilmiah mereka observasi dan refleksi) semua memiliki beberapa gema dalam karya pendidik informal.
10
Howard Gardner
 (Amerika Serikat,
11 Juli 1943 – Sekarang)
Dalam bukunya Frames of Mind, Howard Gardner memandang kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi nyata.
Adapun kecerdasan ganda (multiply intelegent) meliputi :
1. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
2. Kecerdasan Logika-Matematika (Logical-mathematical
     Intelligence)
3. Kecerdasan music (Musical Intelligence)
4. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic Intelligence)
5. Kecerdasan Intelejen (Spatial Intelligence)
6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence).

Menurut Howard Gardner ada 4 syarat khusus yang harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan supaya bisa dimasukkan kedalam teorinya :
1. Setiap kecerdasan dapat dilambangkan (matematika ada
     Lambing, music lambangnya not, kinestetik lambangnya
     Bahasa non verbal)
2. Setiap kecerdasan mempunyai riwayat perkembangan
     (kecerdasan paling awal muncul adalah Musik lalu Logis-
     Matematis)
3. Setiap kecerdasan rawan terhadap cacat akibat kerusakan
     atau cedera pada wilayah otak tertentu (orang dengan
     kerusakan pada otak kiri/Lobus Frontal, tidak mampu
     berbicara atau menulis dengan mudah tapi mampu menyanyi
     melukis dan menari dengan baik, Orang dengan kerusakan
     pada otak kanan bagian Lobus Temporal,kesulitan di bidang
     musik tapi mampu bicara, membaca, dan menulis dengan
     baik, orang dengan kerusakan pada otak kanan bagian Lobus
     Oksipital akan kesulitan dalam mengenali wajah,
     membayangkan atau mengamati detail visual. Thomas
     Amstrong, 1999, hal. 8).
4. Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasar nilai
     budaya (tidak harus matematis-logis, spatial, atau harus
     music tapi tergantung pada masing-masing budayanya
     misalnya kemampuan naik kuda, melacak jejak, dll dalam
     budaya tertentu itu sangat penting).

Sumber Pustaka :
Pendidikan Nonformal dan Informal

Oleh Elih Sudiapermana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar