SEJARAH BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH
A. Definisi
Muhammadiyah adalah nama salah satu organisasi Islam
terbesar kedua di Indonesia setelah NU. Dikenal sebagai organisasi yang
menghembuskan jiwa pembaruan pemikiran Islam di Indonesia dan bergerak di
berbagai bidang kehidupan umat, misalnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di
Yogyakarta bersama teman-temannya dari Kauman, antara lain :
1. Sujak
2. Fachruddin
3. Tamim
4. Hisyam
5. Syakrawi
6. Abdul Ganidi
Muhammadiyah berakidah Islam serta bersumber pada
Al-Qur’an dan Sunah Nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia
bahkan sudah diminati oleh sebagian umat Islam di mancanegara seperti :
1. Singapura
2. Malaysia
3. Thailand
B. Latar Belakang
Ada beberapa alasan bagi KH. Ahmad Dahlan untuk
mendirikan organisasi Muhammadiyah, antara lain :
1. Beliau melihat pada saat itu umat Islam tidak
berpegang teguh pada Al Qur’an dan Sunah Nabi
Muhammad SAW
2. Kehidupan umat Islam saat itu masih diwarnai
konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme
3. Adanya jurang pemisah antara pendidikan pesantren
dengan perkembangan pendidikan Barat yang
disampaikan
oleh penjajah Belanda
Organisasi Muhammadiyah baru diakui secara resmi sebagai
badan hukum oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 22 Agustus 1914. Semula
Muhammadiyah diizinkan aktif hanya di Yogyakarta tapi sejak 2 September 1921
pemerintah Hindia Belanda mengizinkan bergerak di luar Yogyakarta. Setelah
Belanda diusir dari bumi Indonesia oleh Jepang, izin aktivitas Muhammadiyah
dikeluarkan oleh pemerintah militer Jepang pada tanggal 10 September 1943 namun
dengan sejumlah persyaratan, diantaranya :
1. Tidak boleh mengorganisir kaum wanita, para pemuda,
dan anak-anak
2. Dalam anggaran dasar harus ditulis bahwa kemakmuran
bersama di Asia Timur Raya berada di bawah
pimpinan
Nippon.
Setelah masa kemerdekaan organisasi Muhammadiyah terus
berkembang.
C. Profil KH.
Ahmad Dahlan
KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta dengan nama
kecil Muhammad Darwis pada tanggal 1 Agustus 1868 dan wafat pada tanggal 23
Februari 1923. Istrinya bernama Nyai Ahmad Dahlan lahir pada tanggal 3 Januari
1872 dan wafat tanggal 31 Mei 1946. KH. Ahmad Dahlan memiliki putra dan putri sebagai
berikut :
1. Irfan Dahlan
2. Djohanah
3. Dandanah
4. Siti Aisyah
5. Siradj Dahlan
6. Siti Zaharah
7. Siti Busyro
Ayahnya KH. Ahmad Dahlan adalah KH. Abu Bakar bin Kiai
Sulaiman, seorang khatib tetap Masjid Agung Yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan juga menjadi
khatib di masjid tersebut.
Organisasi lain yang pernah diikuti oleh KH. Ahmad Dahlan
adalah :
1. Budi Utomo
2. Jami’at Khair
3. Sarekat Islam
ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH
NO
|
NAMA
|
KELOMPOK
|
TAHUN BERDIRI
|
1
|
Aisiyah
|
Kaum Ibu
|
1917
|
2
|
Hizbul Wathan
|
Pandu
|
1918
|
3
|
Nasyi’atul
Aisiyah
|
Remaja putri
|
1930
|
4
|
Pemuda
Muhammadiyah
|
Pemuda
|
1932
|
5
|
Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM)
|
Pelajar
|
1961
|
6
|
Tapak Suci (Pencak
Silat)
|
Pesilat
|
1961
|
7
|
Ikatan Mahasiswa
(IMM)
|
Mahasiswa
|
1964
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar