SEJARAH BERDIRINYA NU
(NAHDATUL ULAMA)
A. Pendahuluan
NU (Nahdatul Ulama) adalah salah satu organisasi
keagamaan terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di
Surabaya atas prakarsa KH. Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971) dan KH. Muhammad
Hasyim Asy’ari (1871-1947).
NU berakidah Islam menurut paham Suni (Ahlusunah
Waljama’ah) mengikuti mazhab 4 (Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hambali).
Tujuan didirikannya NU adalah untuk memperjuangkan
berlakunya ajaran Islam yang berhaluan ahlusunah waljama’ah dan mengikuti
mazhab 4 di tengah-tengah kehidupan dalam wadah Negara kesatuan Republik
Indonesia.
B. Latar Belakang
Kelahiran NU tidak terlepas dari reaksi terhadap
munculnya Gerakan Wahabi di bawah pimpinan Raja Abdul Aziz bin Saud (Raja Arab
Saudi yang pertama, lahir tanggal 15 Januari 1875 wafat tanggal 9 Nopember 1953
dalam usia 78 tahun).
Gerakan Wahabi adalah gerakan pemurnian Islam untuk
kembali kepada Al Qur’an dan Hadis. Tujuannya untuk memurnikan ajaran Islam
dari ajaran-ajaran yang menyimpang seperti :
1. Syirik
2. Ilmu hitam
3. Penyembahan berhala
4. Bid’ah
5. Khurafat
Ketika Raja Abdul Aziz bin Saud pada tahun 1926 bermaksud mengadakan muktamar internasional di
Mekah (Muktamar Dunia Islam), umat Islam Indonesia mengadakan kongres untuk
menentukan delegasinya. Dalam kongres itu KH. Abdul Wahab Hasbullah
mengemukakan usul untuk dibawa ke Mekah, salah satu usulnya memohon kepada Raja
Abdul Aziz bin Saud agar kebiasaan agama yang telah menjadi tradisi seperti
membangun kuburan dan membaca do’a di atasnya tetap dihormati. Karena usulnya
ditolak, KH. Abdul Wahab Hasbullah keluar dari kongres dan membentuk komite
sendiri yang diberi nama Komite Hijaz. Komite Hijaz ini merupakan embrio atau
cikal bakal lahirnya NU. Rapat pertama Komite Hijaz (31 Januari 1926/16 Rajab
1344 H) yang dihadiri sejumlah tokoh ulama di Jawa Timur dan Jawa Tengah
dicatat sebagai hari lahir NU.
Komite Hijaz
bersepakat menyusun risalah atau mandat dan materi pokok yang hendak
disampaikan langsung kepada Raja Ibnu Sa’ud di Mekkah dalam forum Muktamar
Dunia Islam. Risalah Komite Hijaz terdiri dari 5 (lima) poin yang berasal dari
pokok pikiran para ulama NU, sebagai berikut (Choirul Anam, 1985):
1. Meminta kepada Raja
Ibnu Sa’ud untuk tetap melakukan kebebasan bermadzhab empat: Hanafi, Maliki,
Syafi’i, dan Hambali.
2. Memohon tetap
diramaikannya tempat-tempat bersejarah karena tempat tersebut diwakafkan untuk
masjid seperti tempat kelahiran Siti Fatimah, bangunan Khaizuran, dan
lain-lain.
3. Mohon
disebarluaskan ke seluruh dunia Islam setiap tahun sebelum jatuhnya musim haji
mengenai hal ihwal haji. Baik ongkos haji, perjalanan keliling Mekkah maupun
tentang Syekh (guru).
4. Mohon hendaknya
semua hukum yang berlaku di tanah Hijaz, ditulis sebagai undang-undang supaya
tidak terjadi pelanggaran hanya karena belum ditulisnya undang-undang tersebut.
5. Jam’iyyah NU mohon
jawaban tertulis yang menjelaskan bahwa utusan sudah menghadap Raja Ibnu Sa’ud
dan sudah pula menyampaikan usul-usul NU tersebut.
C. Kepengurusan
Kepengurusan NU
terdiri dari :
1. Mustasyar (Dewan
Penasihat)
2. Syuriah (Pemimpin
Tertinggi)
3. Tanfiziah (Pelaksana
Harian)
Adapun tingkat
kepengurusannya adalah sebagai berikut :
1. Pengurus Besar (PB)
untuk tingkat Pusat
2. Pengurus Wilayah
(PW) untuk tingkat propinsi
3. Pengurus Cabang
(PC) untuk tingkat kota/kabupaten
4. Pengurus Majelis
Wakil Cabang (PMWC) untuk tingkat kecamatan
5. Pengurus Ranting
(PR) untuk tingkat kelurahan/Desa
Kekuasaan Tertinggi
dipegang oleh Muktamar yang diadakan setiap 5 tahun sekali.
D. Khitah 1926
Dalam Khitah 1926
dijelaskan bahwa NU didirikan karena motif keagamaan bukan motif politik,
ekonomi atau yang lain. Kegiatan NU diarahkan pada bidang-bidang yang langsung
berhubungan dengan keagamaan, seperti :
1. Ubudiyah (ibadah)
2. Mabarrat (sosial)
3. Ma’arif (Ilmu pengetahuan)
4. Muamalah
(kemasyarakatan)
5. Dakwah
Organisasi Otonom NU
No
|
Nama Organisasi
|
Kelompok
|
Tahun Berdiri
|
1
|
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
|
Pemuda NU
|
24-04-1934
|
2
|
Muslimat NU (MNU)
|
Wanita NU
|
29-03-1946
|
3
|
Fatayat NU (FNU)
|
Pemudi NU
|
24-04-1950
|
4
|
Jami’ah Qurra Wal Huffadz Nahdatul Ulama (JQH NU)
|
Qari dan Penghafal Al-Qur’an
|
15-01-1951
|
5
|
Ikatan Putra Nahdatul Ulama (IPNU)
|
Remaja Putra NU
|
24-02-1954
|
6
|
Ikatan Putri-Putri Nahdatul Ulama (IPPNU)
|
Remaja Putri NU
|
02-03-1955
|
7
|
Jami’ah Ahli-Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdiyyah (JATMAN)
|
Pengikut Tarekat Muktabarah
|
10-10-1957
|
8
|
Persatuan Guru Nahdatul Ulama (PERGUNU)
|
Guru/Ustadz
|
14-02-1959
|
9
|
Ikatan Sarjana Islam Indonesia (ISII)
|
Sarjana yang beragama Islam
|
17-04-1960
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar