Selasa, 16 Januari 2018

SEJARAH BERDIRINYA NU (NAHDATUL ULAMA)

SEJARAH BERDIRINYA NU (NAHDATUL ULAMA)

A. Pendahuluan
NU (Nahdatul Ulama) adalah salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya atas prakarsa KH. Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971) dan KH. Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947).
NU berakidah Islam menurut paham Suni (Ahlusunah Waljama’ah) mengikuti mazhab 4 (Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hambali).
Tujuan didirikannya NU adalah untuk memperjuangkan berlakunya ajaran Islam yang berhaluan ahlusunah waljama’ah dan mengikuti mazhab 4 di tengah-tengah kehidupan dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia.

B. Latar Belakang
Kelahiran NU tidak terlepas dari reaksi terhadap munculnya Gerakan Wahabi di bawah pimpinan Raja Abdul Aziz bin Saud (Raja Arab Saudi yang pertama, lahir tanggal 15 Januari 1875 wafat tanggal 9 Nopember 1953 dalam usia 78 tahun).
Gerakan Wahabi adalah gerakan pemurnian Islam untuk kembali kepada Al Qur’an dan Hadis. Tujuannya untuk memurnikan ajaran Islam dari ajaran-ajaran yang menyimpang seperti :
1. Syirik
2. Ilmu hitam
3. Penyembahan berhala
4. Bid’ah
5. Khurafat
Ketika Raja Abdul Aziz bin Saud pada tahun 1926  bermaksud mengadakan muktamar internasional di Mekah (Muktamar Dunia Islam), umat Islam Indonesia mengadakan kongres untuk menentukan delegasinya. Dalam kongres itu KH. Abdul Wahab Hasbullah mengemukakan usul untuk dibawa ke Mekah, salah satu usulnya memohon kepada Raja Abdul Aziz bin Saud agar kebiasaan agama yang telah menjadi tradisi seperti membangun kuburan dan membaca do’a di atasnya tetap dihormati. Karena usulnya ditolak, KH. Abdul Wahab Hasbullah keluar dari kongres dan membentuk komite sendiri yang diberi nama Komite Hijaz. Komite Hijaz ini merupakan embrio atau cikal bakal lahirnya NU. Rapat pertama Komite Hijaz (31 Januari 1926/16 Rajab 1344 H) yang dihadiri sejumlah tokoh ulama di Jawa Timur dan Jawa Tengah dicatat sebagai hari lahir NU.

Komite Hijaz bersepakat menyusun risalah atau mandat dan materi pokok yang hendak disampaikan langsung kepada Raja Ibnu Sa’ud di Mekkah dalam forum Muktamar Dunia Islam. Risalah Komite Hijaz terdiri dari 5 (lima) poin yang berasal dari pokok pikiran para ulama NU, sebagai berikut (Choirul Anam, 1985):

1. Meminta kepada Raja Ibnu Sa’ud untuk tetap melakukan kebebasan bermadzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.

2. Memohon tetap diramaikannya tempat-tempat bersejarah karena tempat tersebut diwakafkan untuk masjid seperti tempat kelahiran Siti Fatimah, bangunan Khaizuran, dan lain-lain.

3. Mohon disebarluaskan ke seluruh dunia Islam setiap tahun sebelum jatuhnya musim haji mengenai hal ihwal haji. Baik ongkos haji, perjalanan keliling Mekkah maupun tentang Syekh (guru).

4. Mohon hendaknya semua hukum yang berlaku di tanah Hijaz, ditulis sebagai undang-undang supaya tidak terjadi pelanggaran hanya karena belum ditulisnya undang-undang tersebut.

5. Jam’iyyah NU mohon jawaban tertulis yang menjelaskan bahwa utusan sudah menghadap Raja Ibnu Sa’ud dan sudah pula menyampaikan usul-usul NU tersebut.


C. Kepengurusan
Kepengurusan NU terdiri dari :
1. Mustasyar (Dewan Penasihat)
2. Syuriah (Pemimpin Tertinggi)
3. Tanfiziah (Pelaksana Harian)

Adapun tingkat kepengurusannya adalah sebagai berikut :
1. Pengurus Besar (PB) untuk tingkat Pusat
2. Pengurus Wilayah (PW) untuk tingkat propinsi
3. Pengurus Cabang (PC) untuk tingkat kota/kabupaten
4. Pengurus Majelis Wakil Cabang (PMWC) untuk tingkat kecamatan
5. Pengurus Ranting (PR) untuk tingkat kelurahan/Desa

Kekuasaan Tertinggi dipegang oleh Muktamar yang diadakan setiap 5 tahun sekali.

D. Khitah 1926
Dalam Khitah 1926 dijelaskan bahwa NU didirikan karena motif keagamaan bukan motif politik, ekonomi atau yang lain. Kegiatan NU diarahkan pada bidang-bidang yang langsung berhubungan dengan keagamaan, seperti :
1. Ubudiyah (ibadah)
2. Mabarrat (sosial)
3. Ma’arif (Ilmu pengetahuan)
4. Muamalah (kemasyarakatan)
5. Dakwah

Organisasi Otonom NU


No
Nama Organisasi
Kelompok
Tahun Berdiri
1
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
Pemuda NU
24-04-1934
2
Muslimat NU (MNU)
Wanita NU
29-03-1946
3
Fatayat NU (FNU)
Pemudi NU
24-04-1950
4
Jami’ah Qurra Wal Huffadz Nahdatul Ulama (JQH NU)
Qari dan Penghafal Al-Qur’an
15-01-1951
5
Ikatan Putra Nahdatul Ulama (IPNU)
Remaja Putra NU
24-02-1954
6
Ikatan Putri-Putri Nahdatul Ulama (IPPNU)
Remaja Putri NU
02-03-1955
7
Jami’ah Ahli-Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdiyyah (JATMAN)
Pengikut Tarekat Muktabarah
10-10-1957
8
Persatuan Guru Nahdatul Ulama (PERGUNU)
Guru/Ustadz
14-02-1959
9
Ikatan Sarjana Islam Indonesia (ISII)
Sarjana yang beragama Islam
17-04-1960

Tidak ada komentar:

Posting Komentar