Senin, 30 Oktober 2017

PUISI "LELAKI PESOLEK"

LELAKI PESOLEK

WAKTU TAK LEBIH DARI SEBUAH HITUNGAN ANGKA
BERJALAN SEIRING PERPUTARAN LANGIT DAN BUMI
TAK HENTI BERPUTAR MENGELILINGI ORBIT GALAKSI
 ROTASI TAK AKAN BERHENTI KECUALI IZIN ILLAHI

SIANG BUKANLAH MALAM TERANG BUKANLAH GELAP
REMAJA BUKANLAH DEWASA LELAKI BUKANLAH WANITA
CANTIK DAN GANTENG ADALAH NASIB DARI YANG KUASA
WANITA BERDANDAN ADALAH BIASA, LELAKI PESOLEK LUAR BIASA

 KECANTIKAN WANITA ADALAH KEBAHAGIAAN LELAKI
 WANITA BAHAGIA SAAT MELIHAT LELAKI BERWAJAH CERAH
 TEBARLAH PESONA KEINDAHAN DI MUKA BUMI INI
 KITA HANYA INDAH, YANG MAHA INDAH HANYALAH ALLAH

Karya : Hendy Effendi

 Pameungpeuk-Garut, 30 Oktober 2017 Puisi ini dibuat selama 12 menit 29 detik. Jadi mohon maklum jika kurang puitis, ditambah lagi saya orangnya bukan tipe romantis (rokok makan gratis) tapi romantang (rokok makan ngutang he he he).

Salam Perpisahan

 

Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan

Karya : ?


Maafkan Sahabat

 

Nafas ini tersengal menjerit
Diredam sedih dekap kerinduan
Tak peduli khalayak ramai
Perpisahan selalu menjadi bingkai perih
menghitung waktu ketika kita tak lagi bertemu
Sesering dulu saat kita berseragam abu-abu
Tak ada canda menertawai sang guru
Tak ada tawa menggunjing pemuda
Wahai sahabat perjuangan
Disini kita kan selalu ingat
Ada sahabat yang menuntun kita
Menuju kedewasaan
Diantara kemarahan kita
ada kedewasaan yang tersirat
Diantara kebersamaan kita
Ada kasih Tuhan yang tersurat

Maaf atas lisan yang tak bertuan
Maaf atas sikap yang tak berkelakuan
Maaf atas fikir yang tek tertentukan
Kita tetap dalam naungan persahabatan
Karya : ?

Bintang
Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku 'tuk melihat

Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya

Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai

Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu

Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang
Karya : ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar